Saham vs Reksadana: Apa Saja Perbedaannya?
Apa perbedaan saham dan reksadana saham? Mulai dari pengelolaan dana, tingkat risiko, hingga keuntungan, pelajari lebih lanjut untuk memilih investasi yang tepat!
Demi mewujudkan tujuan jangka panjang, banyak investor mengalokasikan dana mereka di pasar modal. Dua instrumen investasi yang sering diperbincangkan dalam pasar modal adalah saham dan reksadana saham. Meskipun sama-sama berkaitan dengan investasi di pasar saham, keduanya cukup berbeda dari satu sama lain. Memangnya, apa perbedaan saham dan reksadana saham?
Apa Perbedaan Saham dan Reksadana Saham?
Perbedaan antara saham dan reksadana saham bisa dilihat dari banyak faktor, mulai dari bentuk investasi, pengelolaan dana, tingkat risiko, bahkan hingga keleluasaan dalam memilih saham. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui detail perbedaannya!
1. Bentuk investasi
Saat berinvestasi saham, Anda membeli sebagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Jadi, Anda akan menerima hak milik dengan tambahan keuntungan berupa dividen. Sementara itu, reksadana adalah sekumpulan produk investasi yang dikelola manajer investasi. Ketika investor menempatkan modal pada reksadana, bentuk investasinya pun beragam, seperti deposito, obligasi, surat utang, dan saham.
2. Setoran awal
Untuk memulai investasi saham, biasanya investor harus menyiapkan setoran awal hingga jutaan Rupiah. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan reksadana yang bisa dimulai dengan modal puluhan ribu Rupiah saja.
3. Pengelolaan dana
Pada investasi saham, pengelolaan dana sepenuhnya dilakukan oleh investor atau trader. Namun, tidak jarang juga ada investor yang menggunakan jasa konsultasi broker atau pialang sebelum transaksi saham untuk mendapat keuntungan maksimal. Sedangkan, dana pada reksadana saham dikelola oleh manajer investasi yang telah tersertifikasi. Jadi, investor tidak perlu mengelola dana sendiri dan biasanya hanya menerima laporan investasi.
4. Tingkat risiko
Tingkat risiko juga tak bisa terlewat saat membahas tentang apa perbedaan saham dan reksadana saham. Investasi saham memiliki risiko yang lebih tinggi daripada reksadana karena semua keputusan dan tanggung jawab investasi ada di tangan investor. Anda perlu memantau pergerakan saham untuk mengetahui waktu tepat menjual dan membeli saham.
Sebaliknya, reksadana saham memiliki risiko lebih rendah karena investasi dikelola oleh manajer investasi berpengalaman. Mereka inilah yang akan melakukan jual-beli saham atau, jika perlu, menahan saham demi mendapat keuntungan maksimal.
5. Keuntungan
Sesuai prinsip ‘high risk high return’, investasi saham yang berisiko tinggi pun memiliki potensi keuntungan lebih besar daripada reksadana saham. Keuntungan ini didapatkan dari dividen serta capital gain, yakni hasil nilai jual saham yang lebih tinggi daripada nilai beli. Sementara itu, keuntungan pada reksadana saham hanya didapatkan dari dividen.
6. Biaya pajak
Setiap kali investor saham melakukan penjualan, akan ada pajak final sebanyak 0,1% atas investasi saham tersebut. Lalu, investor juga akan dikenakan pajak 10% ketika menerima dividen dari perusahaan. Sementara itu, reksadana termasuk investasi yang tidak kena pajak. Namun, investor tetap perlu melaporkan keuntungan investasi reksadana pada laporan SPT Tahunan.
7. Proses pembelian aset
Investor saham bisa melakukan pembelian melalui bursa atau aplikasi pihak ketiga. Setelah transaksi selesai, investor dapat langsung memiliki saham tersebut. Proses ini agak berbeda dari reksadana saham karena investor harus melakukan pembelian di agen penjual. Setelah itu, investor akan dihubungkan ke manajer investasi dan bank kustodian yang menyimpan aset reksadana.
8. Pihak yang terlibat
Ketika membahas tentang apa perbedaan saham dan reksadana, siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam investasi tersebut? Umumnya, investasi saham melibatkan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), emiten perusahaan dan saham, broker, perusahaan efek, dan semacamnya. Sedangkan, reksadana melibatkan manajer investasi, emiten, dan bank kustodian.
9. Keleluasaan memilih saham
Investor saham bebas memilih saham yang diinginkan karena mereka sendiri yang mengelola dana investasi. Hal ini berbeda dari reksadana saham di mana dana investor dikelola oleh manajer investasi, sehingga investor reksadana tidak bisa leluasa memilih saham.
Setelah mengetahui apa perbedaan saham dan reksadana saham, investasi mana yang akan Anda pilih? Jika masih bingung, Anda bisa menggunakan layanan konsultan saham seperti Recompound agar tidak salah ambil keputusan. Terdiri dari tim ahli saham yang profesional dan berpengalaman, Recompound akan membantu Anda mengumpulkan informasi terkait investasi saham dengan bantuan platform teknologi.
Segera isi formulir untuk mulai menggunakan layanan Recompound atau klik di sini untuk jadwalkan demo produk! Kunjungi juga blog dan website Recompound untuk mendapatkan informasi lengkap seputar layanan dan investasi saham.