Saham Blue Chip Syariah: Investasi Bijak Berprinsip Syariah
Penasaran dengan investasi saham yang bijak dan berprinsip syariah? Yuk, langsung simak penjelasan singkatnya di artikel berikut ini!
Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yakni sekitar 226 juta orang. Tidak mengherankan jika semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertarik pada instrumen keuangan berbasis syariah. Salah satunya dalam memilih investasi saham. Umumnya, saham blue chip direkomendasikan untuk investasi jangka panjang.
Namun bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dengan prinsip syariah, saham blue chip biasa tidak bisa dipilih karena melanggar prinsip syariah. Untuk itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengeluarkan beberapa saham blue chip syariah. Hal ini pun telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Lantas seperti apa saham blue chip syariah itu dan apa saja keunggulan dari investasi ini bagi Anda? Simak penjelasan singkatnya berikut ini.
Pengertian Saham Blue Chip Syariah
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi baik di pasar saham dengan kinerja keuangan yang konsisten dalam jangka waktu yang panjang. Saham blue chip umumnya dimiliki oleh investor jangka panjang yang ingin mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai saham perusahaan di masa depan.
Sedangkan, perbedaan saham blue chip syariah dengan saham blue chip biasa terletak pada kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Perusahaan dengan prinsip syariah tidak boleh menjalankan beberapa kegiatan bisnis konvensional yang dilarang menurut ajaran Islam, seperti perjudian, riba, dan sebagainya.
Selain itu, saham blue chip syariah juga harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Lembaga ini yang nantinya bertanggung jawab dalam menentukan apakah saham tersebut layak diinvestasikan dalam instrumen keuangan syariah atau tidak.
Baca juga: Perbedaan Saham Syariah dan Konvensional, Mana yang Lebih Baik?
Prinsip Saham Blue Chip Syariah
Prinsip saham blue chip syariah mengacu pada kaidah-kaidah syariat Islam yang harus diikuti dalam investasi saham. Prinsip-prinsip ini dirancang untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai etis dan moral dalam Islam.
1. Tidak Melanggar Syariat Islam
Dalam hal ini, saham blue chip syariah harus memenuhi kriteria tertentu yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti tidak terlibat dalam industri yang dianggap haram seperti alkohol, tembakau, perjudian dan sejenisnya. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa operasinya telah memberikan manfaat dan memenuhi standar kualitas yang diperlukan.
2. Sesuai dengan Rasio Keuangan
Rasio keuangan ini mencakup kriteria seperti rasio hutang terhadap ekuitas, rasio pendapatan bersih terhadap total aset, serta rasio laba terhadap penjualan. Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki kesehatan keuangan yang baik dan dapat memberikan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan bagi para investor.
Cara Memilih Saham Blue Chip Syariah
Dalam memilih saham blue chip syariah, investor juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti valuasi saham, pertumbuhan perusahaan, dan risiko-risiko yang terkait dengan bisnis perusahaan tersebut. Adapun, memilih saham blue chip syariah bisa Anda lakukan dengan beberapa cara berikut ini.
1. Cek Daftar Konstituen Indeks
Cara paling mudah untuk memilih saham blue chip syariah adalah dengan menggunakan daftar konstituen indeks. Ada beberapa indeks saham syariah di Indonesia yang terpercaya, seperti Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII). Dari kedua indeks ini, Anda bisa melihat kode perusahaan yang tercantum.
2. Pilih Kode Perusahaan yang Ada di Kedua Indeks
Setelah mendapatkan daftar perusahaan yang masuk dalam indeks, Anda selanjutnya dapat memilih kode perusahaan yang terdaftar pada kedua indeks tersebut. Selain itu, bandingkan juga kinerja beberapa saham tersebut untuk menentukan saham blue chip syariah mana yang akan Anda pilih sebagai instrumen investasi.
3. Sesuaikan Urutan Perusahaan Berdasarkan Indikator
Setelah menentukan daftar saham syariah, selanjutnya Anda dapat menentukan urutan perusahaan yang ingin dipilih berdasarkan indikator yang dianggap penting. Beberapa indikator yang bisa diperhatikan adalah likuiditas, fundamental, dan kinerja harga saham. Hal ini bisa membantu Anda dalam menemukan saham blue chip syariah yang berkualitas.
Daftar Saham Blue Chip Syariah
Berikut ini adalah beberapa daftar saham blue chip syariah yang berada di pasar saham. Namun, perlu dipahami bahwa daftar ini bukanlah ajakan untuk membeli, tetapi hanya sebagai bahan referensi.
1. ADRO (Adaro Energy Tbk)
PT Adaro Energy Tbk adalah perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, energi, dan infrastruktur. Saham ADRO memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 55,4 triliun per 31 Maret 2023. Prospek saham ADRO juga dinilai cukup baik, mengingat permintaan batu bara masih tinggi, terutama dari China dan India, serta rencana perusahaan untuk mengembangkan bisnis energi terbarukan.
2. ASII (Astra International Tbk)
PT Astra International Tbk adalah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, seperti otomotif, alat berat, agribisnis, perbankan, asuransi, dan infrastruktur. Saham ASII memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 282,8 triliun per 31 Maret 2023.. Prospek saham ASII cukup baik, mengingat perusahaan memiliki posisi dominan di pasar otomotif, serta memiliki diversifikasi bisnis yang luas.
3. ANTM (Aneka Tambang Tbk)
PT Aneka Tambang Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan mineral, seperti emas, perak, nikel, bauksit, dan batu bara. Saham ANTM memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 36,9 triliun per 31 Maret 2023. Prospek saham ANTM cukup baik, mengingat harga komoditas yang cenderung meningkat, serta rencana perusahaan untuk meningkatkan produksi dan efisiensi.
4. BRIS (Bank Syariah Indonesia Tbk)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan syariah, yang merupakan hasil penggabungan dari tiga bank syariah, yaitu BNI Syariah, Mandiri Syariah, dan BRI Syariah. Saham BRIS memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 66,8 triliun per 31 Maret 2023. BRIS juga memberikan dividen sebesar Rp 5 per saham pada tahun 2022, dengan yield sebesar 0,8%. Prospek saham BRIS cukup baik, mengingat perusahaan memiliki pangsa pasar terbesar di industri perbankan syariah, serta memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
5. ACES (Ace Hardware Indonesia Tbk)
PT Ace Hardware Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang ritel, yang menjual berbagai produk, seperti perkakas, peralatan rumah tangga, perabotan, dan dekorasi. Saham ACES memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 29,9 triliun per 31 Maret 2023. Prospek saham ACES cukup baik, mengingat perusahaan memiliki brand yang kuat, serta memiliki ekspansi jaringan toko yang agresif.
6. BRMS (Bumi Resources Minerals Tbk)
PT Bumi Resources Minerals Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan mineral, seperti emas, tembaga, seng, dan timah. Saham BRMS memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 14,4 triliun per 31 Maret 2023. Saham BRMS juga memberikan dividen sebesar Rp 5 per saham pada tahun 2022, dengan yield sebesar 1,9%. Prospek saham BRMS cukup baik, mengingat perusahaan memiliki cadangan mineral yang besar, serta memiliki proyek-proyek yang berpotensi menghasilkan pendapatan.
7. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi makanan dan minuman, seperti mie instan, biskuit, susu, minuman ringan, dan makanan bayi. Saham ICBP memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 113,4 triliun per 31 Maret 2023. Saham ICBP juga memberikan dividen sebesar Rp 100 per saham pada tahun 2022, dengan yield sebesar 2,1%. Prospek saham ICBP cukup baik, mengingat perusahaan memiliki produk-produk yang diminati oleh konsumen, serta memiliki jaringan distribusi yang luas.
8. INDF (Indofood Sukses Makmur Tbk)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi makanan dan minuman, seperti tepung terigu, gula, minyak goreng, dan saus. Saham INDF memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 61,8 triliun per 31 Maret 2023. Saham INDF juga memberikan dividen sebesar Rp 75 per saham pada tahun 2022, dengan yield sebesar 2,4%. Prospek saham INDF cukup baik, mengingat perusahaan memiliki produk-produk yang menjadi bahan baku bagi industri makanan dan minuman, serta memiliki integrasi bisnis yang vertikal.
Dalam memilih instrumen keuangan yang berbasis syariah, saham blue chip syariah dapat menjadi pilihan yang tepat. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip syariah dan rasio keuangan yang baik, saham blue chip syariah dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi Anda sebagai investor.
Bagi yang membutuhkan bantuan dalam memilih saham syariah, temukan solusi investasi terbaik Anda di Recompound! Recompound adalah solusi digital pertama di desain khusus untuk membantu Anda, para profesional muda, supaya dapat berinvestasi dengan lebih pintar.
Baca juga: Jasa Konsultasi Investasi Saham Recompound, Mudah dan Aman!
Jadwalkan demo dengan tim Recompound sekarang dan daftarkan diri Anda untuk mendapatkan jawabannya langsung dari para ahlinya! Ayo, mulailah investasi syariah Anda sekarang dan nikmati kemudahan dalam berinvestasi bersama Recompound!