Sebelum Mulai Investasi, Yuk Kenali Istilah Buyback Saham!
Buyback saham menjadi salah satu istilah yang populer di kalangan investor dan ahli keuangan, tapi sebenarnya apa itu? Pelajari selengkapnya di sini!
Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi pasar keuangan sering kali tidak menentu karena perubahan kebijakan ekonomi dan situasi global. Di saat seperti ini, konsep buyback saham sudah menjadi sorotan bagi banyak perusahaan publik.
Meskipun sudah ada selama puluhan tahun, fenomena ini bertambah populer dalam beberapa tahun terakhir hingga menarik perhatian investor, analis keuangan, dan pemangku kepentingan bisnis. Namun, apa sih maksud dari buyback saham itu sendiri?
Apa yang Dimaksud dengan Buyback Saham?
Pada dasarnya, buyback saham adalah proses pembelian kembali saham yang sudah beredar di publik oleh perusahaan yang menerbitkannya. Setelah membeli kembali saham tersebut, sebuah perusahaan akan menyimpan hasil pembeliannya dalam bentuk saham treasury. Lalu, jenis saham ini dapat mereka jual kembali jika tren harganya menunjukkan peningkatan sewaktu-waktu.
Tujuan Buyback Saham
Kegiatan buyback saham ternyata memiliki tujuan penting bagi kelangsungan sebuah perusahaan, terutama dari segi finansial. Apa saja tujuan tersebut? Berikut adalah penjelasannya.
1. Menaikkan harga saham
Jajaran pemangku kepentingan di sebuah emiten atau perusahaan publik bisa saja merasa bahwa harga saham perusahaan mereka undervalued, atau terlalu murah di bursa saham. Sebagai solusi, mereka pun menciptakan demand atau permintaan atas saham yang lebih tinggi, sehingga proses buyback akan berlangsung. Hal ini karena adanya demand yang signifikan, sehingga harga saham pun akan ikut naik.
Baca juga: Cara Mengetahui Saham Undervalue
2. Meningkatkan angka earning per share
Selain meningkatkan permintaan atas lembaran saham perusahaan, kegiatan buyback saham juga bertujuan meningkatkan laba bersih sebuah bisnis. Hal ini tercermin dari aspek earning per share (EPS), atau rasio laba bersih dalam tiap lot saham.
Anda perlu mengetahui bahwa semakin bagus angka EPS sebuah perusahaan, semakin kuat pula kesehatan finansial mereka. Pada akhirnya kondisi positif ini akan memberikan impresi kepada investor bahwa perusahaan bisa mencetak laba, sehingga daya tariknya juga ikut meningkat.
Baca juga: 7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham
3. Mengontrol kepemilikan atas perusahaan
Umumnya, sebuah emiten menerbitkan saham untuk mengumpulkan dana dari publik demi sebuah proyek. Hasilnya adalah semakin banyak orang yang membeli saham tersebut dan semakin banyak pula jumlah orang yang memegang hak kepemilikan atas sebuah perusahaan.
Pada saat yang bersamaan, jumlah saham di pasaran yang lebih banyak daripada permintaan akan membuat harganya menurun. Maka dari itu, bisa saja sebuah perusahaan membeli kembali saham yang telah mereka terbitkan dari masyarakat umum. Dengan demikian, mereka dapat mengontrol banyaknya orang yang memegang perusahaan tersebut serta bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis.
Bagaimana Proses Buyback Saham?
Setelah memahami definisi mendasar dari buyback saham dan tujuannya, tidak menutup kemungkinan Anda ingin mengetahui tahapan yang dilalui sebuah perusahaan dalam proses pembelian kembali. Nah, berikut ini prosesnya yang dapat Anda ketahui.
1. Open market
Sebuah perusahaan dapat menjual kembali saham dari publik melalui pasar saham reguler dan inilah yang disebut sebagai proses open market. Hal ini bertujuan untuk menekan risiko kerugian yang signifikan karena nilai sebuah saham sangat ditentukan oleh volume transaksi di bursa.
Ketika perusahaan tersebut merilis pengumuman kegiatan buyback, kabar tersebut akan mendorong jumlah permintaan saham di pasaran hingga sebanyak dua kali lipat karena investor akan lebih tertarik jika ada pihak yang membeli saham sebuah emiten dalam jumlah banyak. Hasilnya adalah keuntungan perusahaan pun akan turut meningkat.
3. Tender offer
Selain menjual kembali saham di pasar reguler yang terbuka untuk publik, sebuah perusahaan juga bisa mendekati shareholder atau pemegang saham tertentu secara privat. Proses ini kerap dikenal dengan istilah tender offer, sebab perusahaan akan menawarkan pemegang saham untuk menjual sebagian atau semua saham dalam portofolio mereka dengan nilai tertentu.
Umumnya, perusahaanlah yang akan menentukan nilai buyback tersebut. Namun, mereka juga akan menjanjikan imbalan yang lebih besar kepada pemegang saham apabila mereka menyerahkan saham tersebut alih-alih menahannya.
Proses buyback saham yang sudah populer selama beberapa dekade belakangan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan finansial dan daya tarik sebuah perusahaan di pasar saham. Sebab, adanya kegiatan ini dapat membuat harga saham dan rasio laba bersih per lembarannya lebih tinggi dengan meningkatkan permintaan di pasar.
Maka dari itu, Anda bisa mempertimbangkan saham yang sering melakukan kegiatan buyback untuk strategi investasi. Jika Anda membutuhkan bantuan terkait buyback saham, Recompound siap membantu Anda dengan layanan konsultasi profesional. Jadwalkan demo produk dengan tim Recompound di sini atau langsung isi formulir untuk mulai menggunakan jasa Recompund.id! Sedangkan, untuk informasi lainnya seputar dunia investasi saham, Anda bisa mengunjungi blog Recompound.id.