Investasi Bijak, Begini Cara Menghitung Harga Wajar Saham!
Mengetahui harga wajar sebuah saham akan meningkatkan kesuksesan strategi investasi Anda. Pelajari cara menghitung harga wajar saham dengan tepat di sini!
Dunia investasi saham merupakan hal yang menarik dan penuh tantangan bagi para investor pemula maupun berpengalaman, sehingga Anda butuh strategi yang mantap. Salah satu kunci sukses untuk pertimbangan matang saat berinvestasi di pasar saham adalah mengetahui cara menghitung harga wajar saham. Hal ini penting supaya Anda bisa membeli saham pada harga yang sesuai dengan nilai sebenarnya. Lalu, apa saja metodenya?
Apa Itu Harga Wajar Saham?
Secara garis besar, harga wajar saham merupakan titik harga lembaran saham yang dianggap sebanding dengan fundamental atau performa sebuah perusahaan. Dengan kata lain, tidak terlalu mahal (overvalued) maupun murah (undervalued).
Umumnya, penghitungan ini merujuk kepada kesehatan finansial emiten berdasarkan laporan keuangannya dan besaran dividennya. Namun sering kali, sentimen pasar akibat peristiwa global juga memiliki peranan yang tidak kalah signifikan.
7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham
Untuk mengetahui titik harga yang wajar dari sebuah saham, berikut adalah ketujuh cara menghitung harga wajar saham yang bisa Anda praktikkan sebelum mengucurkan dana investasi.
1. Earning per Share (EPS)
Meskipun angka spesifik yang disarankan bisa berbeda-beda tergantung dari industrinya, secara umum kesehatan perusahaan berbanding lurus dengan angka EPS-nya. Jadi, semakin besar angkanya, semakin bagus performanya. Anda bisa mendapatkan angkanya dengan rumus berikut:
EPS = (Laba bersih – besaran dividen) / Jumlah saham di pasaran pada akhir periode
2. Dividend Yield (DY)
Kemudian, Anda juga bisa mengetahui harga wajar sebuah saham dari rasio antara nominal dividen per saham dengan harga satu lot di bursa saham. Persentase DY yang tinggi menunjukkan bahwa besaran dividen yang bisa diterima pemegang saham juga lebih besar, sehingga bisa menguntungkan Anda. Untuk mengetahuinya, gunakan rumus di bawah ini dan bandingkan hasilnya dengan standar di industri:
DY = (Nominal dividen per lembar saham / harga saham per lembar) * 100%
3. Return on Equity (ROE)
Selain laba bersih dan besaran dividen, Anda dapat mengidentifikasi harga saham yang wajar dari seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan modal dari investor untuk menghasilkan keuntungan. Inilah yang menjadi sorotan utama angka ROE. Untuk menghitungnya, Anda bisa memasukkan angka dari laporan keuangan emiten ke rumus di bawah ini:
ROE = (Pendapatan bersih setelah dikurangi pajak / total ekuitas perusahaan) * 100%
4. Debt to Equity Ratio (DER)
Kesehatan finansial sebuah emiten tercermin dari besaran utang serta ekuitasnya. Nah, Anda dapat membandingkan rasio antara kedua aspek tersebut dengan penghitungan DER. Logikanya, semakin kecil besaran utang perusahaan dibandingkan dengan total modalnya, risiko gagal bayarnya juga lebih rendah. Berikut rumus yang dapat Anda coba untuk mengidentifikasinya berdasarkan patokan di tiap industri:
DER = Total utang perusahaan / total kekayaan bersih perusahaan
5. Price to Book Value (PBV)
Tak hanya total modal perusahaan, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh dengan membandingkan nilai buku dan harga saham per lembarnya untuk mendapatkan PBV. Idealnya, PBV harga saham yang wajar mendekati angka 1. Jika lebih rendah, artinya saham tersebut undervalued dan sebaliknya. Gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui harga wajar saham:
PBV = Harga satu lembar saham / nilai buku untuk tiap lembar saham
6. Price to Earning Ratio (PER)
Jika Anda sudah mengetahui angka EPS dari sebuah emiten, Anda dapat menggunakannya untuk menemukan harga wajar saham yang lebih spesifik. Caranya cukup mudah, karena Anda hanya perlu membagi harga saham saat ini dengan EPS-nya. Lalu, bandingkan angka tersebut dengan standar di industri yang menjadi pilihan investasi Anda. Kalau angkanya lebih tinggi, ini menandakan bahwa saham tersebut overvalued, dan begitu juga sebaliknya.
7. Price Earning to Growth Ratio (PEG)
Untuk analisis yang lebih komprehensif tentang harga wajar sebuah saham, Anda bisa mempertimbangkan PES sebuah emiten dengan rasio pertumbuhannya dalam sebuah periode dalam penghitungan PEG. Sebab, PEG juga mempertimbangkan potensi pertumbuhan sebuah perusahaan dalam jangka panjang, sesuai rumus berikut:
PEG = (PER / tingkat pertumbuhan EPS) * 100%
Semakin rendah angka PEG, harganya juga semakin murah. Namun, untuk mengetahui harga wajarnya, Anda perlu membandingkannya dengan perusahaan sejenis.
Dengan mengetahui ketujuh cara menghitung harga wajar saham di atas, Anda akan memiliki peluang keberhasilan yang lebih besar dalam investasi. Sebab, Anda tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak modal untuk membeli lembaran saham dan mendapatkan keuntungan.
Agar hasil penghitungan lebih akurat, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan para ahli dari Recompound. Yuk, jadwalkan demo produk dengan tim Recompound di sini atau langsung isi formulir untuk mulai menggunakan jasa Recompund.id! Sedangkan, untuk informasi lainnya seputar dunia investasi saham, Anda bisa mengunjungi blog Recompound.id.