Pahami Kondisi Keuangan Perusahaan Lewat Earning Per Share!
Pahami Earning Per Share (EPS) agar Anda bisa mengukur apakah saham dalam portofolio investasi berkembang dari tahun ke tahun di sini!
Dalam dunia investasi yang dinamis, pemahaman terhadap berbagai konsep dan metrik finansial menjadi kunci bagi para investor untuk membuat keputusan yang bijak dan cerdas. Salah satu istilah yang menjadi fokus utama dalam menganalisis kinerja perusahaan dan potensi investasi adalah Earnings Per Share (EPS), atau Laba Per Saham. Apa itu? Simak selengkapnya di sini!
Pengertian Earning Per Share (EPS) dalam Dunia Investasi
Earnings Per Share (EPS) adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap saham yang beredar di pasar. Anda bisa menghitungnya dengan rumus berikut:
EPS = Jumlah Saham Beredar/Laba Bersih
Contoh sederhananya yaitu, Budi memiliki toko buku yang sangat laris. Setiap tahunnya beliau mendapatkan laba bersih sebesar RP1 miliar. Lalu, jumlah saham yang beredar di perusahaan milik Budi sebanyak 1 juta lembar. Jadi, keuntungan (earnings) per lembar saham yang akan didapatkan adalah sebesar RP1000.
Fungsi Earning Per Share (EPS) Bagi Perusahaan
Berikut adalah beberapa alasan mengapa EPS penting bagi bisnis:
1. Pengukuran Kinerja Keuangan
EPS adalah alat penting untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Manajemen akan dengan mudah melihat apakah laba bisnis telah meningkat, dan ini dapat menjadi tanda positif bagi pertumbuhan perusahaan.
Baca juga: Memahami Rasio Profitabilitas: Kunci Sukses Bisnis yang Sehat
2. Pengambilan Keputusan Investasi
Semakin tinggi EPS, semakin besar potensi bagi investor untuk mendapatkan pengembalian investasi yang baik. Karena itu, EPS juga dapat membantu investor memutuskan apakah akan membeli, menjual, atau mempertahankan saham perusahaan.
3. Perbandingan dengan Industri dan Pesaing
EPS memungkinkan perbandingan kinerja perusahaan dengan pesaing dalam industri yang sama. Hal ini membantu investor untuk menilai apakah perusahaan tersebut lebih efisien dalam menghasilkan laba.
4. Pengukuran Efisiensi Operasional
EPS juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi operasional perusahaan. Penurunan EPS dapat menjadi indikator bahwa perusahaan mengalami masalah operasional, sementara peningkatan EPS dapat menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengelola biaya.
5. Memiliki Pengaruh Terhadap Harga Saham
EPS memiliki pengaruh langsung terhadap harga saham. Jika EPS meningkat, harga saham cenderung naik karena investor melihatnya sebagai tanda pertumbuhan dan profitabilitas yang baik.
Baca juga: 7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham
Faktor Penyebab Kenaikan Earning Per Share (EPS)
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan EPS meliputi:
Peningkatan Laba Bersih Perusahaan: Dengan peningkatan laba bersih, jumlah laba yang dapat dibagi kepada pemegang saham juga meningkat. Pada akhirnya, EPS juga akan bertambah. Kenaikan EPS terjadi saat perusahaan berhasil meningkatkan aktivitas bisnisnya, memperluas pangsa pasar, atau mengoptimalkan strategi pemasarannya.
Pengurangan Jumlah Saham Beredar: Jika perusahaan melakukan buyback saham, jumlah saham beredar akan berkurang. Dengan jumlah saham yang lebih sedikit, EPS naik karena setiap lembar saham dapat lebih banyak laba bersih.
Efisiensi Biaya: Jika perusahaan berhasil mengendalikan biaya operasionalnya dengan lebih baik, laba bersihnya dapat meningkat dan begitu juga dengan EPS-nya.
Faktor Penyebab Penurunan Earning Per Share (EPS)
Sebaliknya, inilah beberapa hal yang bisa menurunkan EPS:
Penurunan Laba Bersih Perusahaan: Jika laba bersih perusahaan menurun karena berbagai alasan seperti penurunan penjualan, peningkatan biaya produksi, atau kerugian operasional, maka EPS juga akan menurun. Ini merupakan faktor utama penurunan EPS.
Peningkatan Jumlah Saham Beredar: Penerbitan saham baru akan meningkatkan jumlah saham yang beredar. Dengan saham yang lebih banyak, laba bersih yang sama akan dibagi kepada lebih banyak saham, sehingga menurunkan EPS.
Kerugian Operasional: Jika perusahaan mengalami kerugian operasional, maka EPS bisa menjadi negatif. Ini berarti perusahaan tidak menghasilkan laba yang cukup untuk menutupi biaya operasionalnya.
Pengaruh Faktor Eksternal: Perubahan dalam faktor-faktor eksternal seperti perubahan regulasi, perubahan kondisi pasar, atau peristiwa tak terduga seperti pandemi dapat secara signifikan mempengaruhi laba perusahaan dan akibatnya, EPS.
Bunga Hutang: Hal terakhir yang mempengaruhi penurunan EPS adalah bunga hutang. Suatu perusahaan yang memiliki banyak bunga hutang tentu akan memberikan dampak negatif berupa penurunan profitabilitas dan EPS dari perusahaan tersebut.
Cara Menghitung Earning Per Share (EPS)
Mari kita lihat contoh perhitungan EPS dengan perusahaan fiktif ABC:
Laba Bersih Tahunan: Rp1.000.000.000
Jumlah Saham Beredar: 500.000 saham
Maka, EPS atau laba yang dihasilkan perusahaan ABC adalah:
EPS = Rp1.000.000.000/500.000 = Rp2.000 per saham
Dalam dunia investasi yang kompetitif, pemahaman yang baik tentang EPS dapat menjadi keunggulan bagi para investor. Sebab, indikator ini bisa membantu Anda mengambil langkah yang lebih bijak.
Ada banyak platform teknologi yang mampu menentukan langkah investasi seiring dengan metrik Earning Per Share. Recompound adalah salah satu platform teknologi yang memungkinkan profesional seperti Anda berinvestasi saham di Indonesia. Segera dapatkan demo produk dengan tim Recompound atau isi formulir berikut untuk dapatkan layanan lengkapnya sekarang juga! Sedangkan, untuk informasi lainnya seputar dunia investasi saham, Anda bisa mengunjungi blog Recompound.id.