Jika Saham Turun Apa yang Harus Dilakukan? Simak Jawabannya!
Nilai pasar saham ada masanya mengalami naik dan turun. Lantas, jika saham turun apa yang harus dilakukan? Pahami di sini!
Pada umumnya, pasar saham adalah salah satu investasi yang bersifat fluktuatif. Terdapat masa di mana harga saham mengalami kenaikan, tetapi juga ada masanya saham tersebut mengalami penurunan bahkan anjlok karena beberapa faktor yang terjadi.
Seperti contohnya pada 2020 silam, terjadinya penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia bahkan seluruh dunia. Hal itu menciptakan kekhawatiran secara global akan sesuatu yang berimbas negatif pada saham di Indonesia.
Selain itu juga seperti yang terjadi di tahun 1998 dan 2008 di mana terdapat krisis finansial yang mengakibatkan pasar modal di seluruh dunia mendadak anjlok.
Terlebih, banyak investor asing yang lebih memilih untuk mengamankan modalnya dan mulai melepas kepemilikan investasinya di Bursa Efek Indonesia (BEI) jika krisis finansial kerap terjadi. Tentunya, kejadian-kejadian tersebut dipicu oleh banyak faktor yang perlu Anda ketahui selaku investor saham.
Anda juga tidak perlu khawatir, karena sebelum berinvestasi saham Anda lebih baik untuk menanamkan nilai bahwa pasar saham bukan suatu sektor yang terus-menerus stabil, sehingga setiap hari tentunya akan mengalami gelombang naik dan turun dan Anda sudah menyiapkan diri.
Sebelum beralih kepada cara bijak untuk menghadapi saham yang turun, sebaiknya ketahui terlebih dahulu faktor yang menjadi turunnya harga saham, antara lain:
Faktor Turunnya Harga Saham
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), faktor penting yang membuat sebuah saham turun terbagi menjadi faktor internal dan eksternal, yakni:
Faktor Internal
Faktor Fundamental Perusahaan
Dapat dikatakan, faktor yang satu ini menjadi faktor utama penyebab harga saham yang memiliki gelombang naik dan turun. Saham dengan fundamental yang baik akan cenderung menyebabkan harga saham naik, begitu juga sebaliknya.
Proyeksi Kinerja Perusahaan di Masa Mendatang
Kinerja dari sebuah perusahaan dijadikan sebuah pertimbangan bagi beberapa investor. Adapun yang menjadi sorotan antara lain berupa tingkat rasio utang, tingkat dividen tunai dan rasio nilai buku. Beberapa faktor tersebut dapat dijadikan acuan atas kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
Faktor Eksternal
Kurs yang Melemah
Kurs yang melemah bisa saja menyebabkan beban utang yang lebih besar kepada perusahaan berbeban utang mata uang asing. Hal inilah yang pada akhirnya dapat membuat harga saham menjadi turun.
Kondisi Fundamental Ekonomi Makro
Poin ini yang memiliki dampak langsung terhadap naik dan turunnya saham, contohnya adalah naik dan turunnya suku bunga melalui kebijakan Bank Indonesia (BI). Selain itu, tingkat inflasi dan pengangguran juga merupakan fundamental ekonomi makro yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Faktor lainnya adalah naik turunnya suku bunga Bank Indonesia (BI) serta nilai ekspor dan impor yang berpengaruh langsung kepada nilai tukar rupiah.
Setidaknya, faktor di atas yang menjadi sebuah faktor penting mengapa sebuah pasar saham kerap mengalami penurunan.
Cara Bijak Hadapi Saham yang Turun
4 tips di bawah ini dapat diaplikasikan guna mengurangi rasa kebingungan dan kekhawatiran Anda ketika terjadinya penurunan saham yang drastis.
Tetap Tenang dan Terus Pantau Perkembangan Investasi
Biasanya, terjadinya pasar saham yang menurun drastis akan menimbulkan kepanikan pada investor. Sebenarnya hal tersebut wajar, namun panik tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan memungkinkan untuk menimbulkan masalah baru.
Sebaiknya, pantau terus perkembangan harganya secara berkala. Selain itu, Anda juga perlu untuk mengamati riwayat harga saham tersebut. Sebab, tidak memungkinkan grafik pergerakan saham akan terjadi lagi di masa depan.
Ada baiknya untuk menunggu pasar saham berjalan stabil dan aman, karena penurunan drastis juga memiliki masa selesai meski pada waktu yang tidak diketahui.
Fokus Terhadap Saham Fundamental yang Baik
Penurunan pasar saham tentu memiliki masa berakhir, oleh sebab itu terapkan strategi berupa membeli saham yang berfundamental baik. Adapun kriteria saham baik di antaranya, perusahaan minim atau tanpa utang.
Selain itu, memiliki Price Earning Ratio (PER) kecil ditambah perusahaan yang operasi cash flow dan bisnisnya terbilang selalu untung. Nantinya, saham berfundamental baik ini memiliki kesempatan emas untuk mengalami kenaikan harga di masa mendatang.
Selalu Pegang Dana Likuid
Pastikan Anda selalu memiliki dana likuid untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Adapun dana likuid sendiri berupa dana yang dapat dicairkan menjadi uang tunai secara mudah tanpa mengurangi nilainya secara drastis.
Nantinya, jika terdapat sesuatu yang tidak diinginkan pada market, dapat dipastikan cash flow yang Anda miliki tidak terganggu.
Ingat Kembali Tujuan Utama Investasi
Tips yang terakhir adalah dengan mengingat kembali tujuan utama Anda melakukan investasi saham. Misalnya, investasi jangka panjang ini akan Anda gunakan untuk membangun sebuah rumah impian atau sebagai dana pensiun.
Tentunya, sesederhana mengingat kembali tujuan awal akan membuat Anda jadi terpacu untuk lebih semangat dalam berinvestasi meski kerap kali mengalami penurunan saham.
Selain itu, turunnya sebuah saham secara drastis juga dapat menjadi wadah Anda untuk terus belajar dan memahami strategi dalam berinvestasi yang tepat. Selain itu, pencegahan yang wajib dilakukan untuk menghadapi berbagai situasi yang akan terjadi.
Baca juga: 4 Cara Jitu Mengatasi Saham Nyangkut beserta Penyebabnya
Demikian pembahasan mengenai cara yang tepat jika saham turun yang dapat menjadi panduan Anda. Selain itu, Anda bisa konsultasi seputar dunia investasi dengan Tim Recompound yang sudah berpengalaman dalam dunia investasi saham, lho. Yuk, segera jadwalkan demo produk bersama Tim Recompound dan jangan lupa untuk mengisi formulir pendaftaran, ya!