Kaya dari Saham: Apa Saja Tipsnya?
Siapa yang tidak ingin kaya dari saham? Jika Anda adalah salah satunya, yuk, simak tips-tips penting berikut dari ahlinya di sini!
Setiap orang pastinya ingin menjadi kaya dan meraih kebebasan finansial. Salah satu cara yang saat ini banyak dilirik adalah melalui investasi saham. Sebab, dengan instrumen investasi ini, para investor mampu mengelola strategi mereka berdasarkan kondisi finansial saat ini. Namun, tentunya kekayaan dari investasi saham tak terpisahkan dari berbagai konsekuensi.
Hal tersebut juga diakui oleh Lo Kheng Hong, salah satu ahli investasi di Indonesia yang sudah kaya dari saham hingga ratusan miliar dan memiliki jam terbang tinggi. Meski menyadari bahwa potensi kekayaan pasar modal sangatlah besar, menurut beliau sangat berisiko jika investor pemula langsung terjun tanpa persiapan.
Tips Kaya dari Saham Menurut Lo Kheng Hong
Apabila Anda ingin menjadi kaya dari saham, Anda bisa memetik tips-tips praktis berikut dari Lo Kheng Hong sebelum mulai berinvestasi:
1. Kenali saham yang akan dibeli
Langkah pertama yang terpenting untuk menjadi kaya dari saham adalah mengenali seluk-beluk saham yang akan Anda beli. Pertama, Anda bisa mulai dengan mempelajari konsep dasar dari sektor bisnis sebuah emiten, produk atau jasa yang mereka tawarkan, serta metode produksi mereka. Hal ini akan membantu Anda memperkirakan pertumbuhan serta risiko yang bisa saja menanti jika Anda memutuskan untuk mengalokasikan dana ke perusahaan tersebut.
Tak hanya mengenali fundamental dan kesehatan finansial sebuah emiten dari laporan keuangannya, Anda juga perlu mengamati performa perusahaan tersebut pada periode waktu tertentu dan apakah dampaknya hanya bersifat sementara. Dengan demikian, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih tepat untuk berinvestasi.
2. Jangan membeli saham dari orang yang tidak jujur
Setelah mempelajari sebuah emiten sedalam mungkin, Lo Kheng Hong juga menekankan pentingnya integritas serta kejujuran dalam perjalanan kaya dari saham. Menurut beliau, sebaiknya Anda membeli saham dari perusahaan sekuritas serta emiten yang mempresentasikan performa mereka secara transparan, tidak dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi.
Mengapa demikian? Sebab, uang yang Anda curahkan untuk berinvestasi bisa berisiko hilang tanpa jejak jika dikelola oleh orang yang tidak jujur. Hal ini tidak hanya mencakup output sebuah perusahaan, tetapi juga bagaimana mereka menjawab tantangan bisnis sekaligus menjaga kelancaran operasional dari seluruh aspek.
3. Beli saham perusahaan yang usahanya bagus dan labanya besar
Lo Kheng Hong percaya bahwa dengan membeli saham dari perusahaan yang menguntungkan, Anda akan seperti memiliki mesin pencetak uang pribadi. Tak mengherankan, sebab dengan keuntungan yang lebih tinggi, artinya jumlah investor yang percaya pada performa mereka juga makin meningkat. Dengan demikian, harga saham pun turut naik dan bisa menghasilkan lebih banyak laba ketika dijual.
Selain keuntungan dari hasil penjualan di pasar modal, keuntungan yang banyak berarti Anda berkesempatan menerima bagi hasil atau dividen yang lebih menggiurkan. Jadi, return rate dari portofolio investasi saham Anda akan meningkat hingga bisa memperlancar upaya kaya dari saham.
Baca juga: Strategi Portofolio Saham yang Cerdas dan Terencana
4. Tidur
Lantas, apa yang harus Anda lakukan jika sudah membeli saham dari perusahaan dengan fundamental bagus sekaligus laba yang menguntungkan? Menurut Lo Kheng Hong, Anda bahkan tidak perlu mengubah portofolio investasi sendiri! Langkah terbaik yang bisa Anda ambil adalah membiarkan saham tersebut tidur, dan jangan menjualnya dalam keadaan apa pun. Apa alasannya?
Selama Anda masih memiliki saham emiten tersebut, Anda akan tetap memperoleh keuntungan dari pertumbuhan perusahaan maupun dividen. Kalau Anda sampai menjualnya, ada kemungkinan keuntungan dari sana akan berhenti di tempat karena Anda sudah tidak menjadi pemiliknya lagi. Sebab, setiap saham punya kesempatan untuk terus bertumbuh, bahkan jika hal tersebut membutuhkan waktu.
5. Beli saham perusahaan yang labanya bertumbuh
Salah satu prinsip kaya dari saham yang tidak kalah pentingnya berdasarkan pemikiran Pak Lo adalah memprioritaskan pertumbuhan laba perusahaan. Laba emiten yang terus bertumbuh setiap kuartal atau tahunnya menandakan bahwa bisnis tersebut senantiasa berkembang, bahkan di tengah zaman yang berubah dengan dinamis.
Untuk ilustrasi yang lebih jelas, beliau pernah mengambil contoh saham sebuah bank besar di Indonesia. Pada tahun 2015, labanya hanya mencapai Rp25 triliun, tetapi empat tahun kemudian, angkanya meningkat sebesar hampir Rp10 triliun.
6. Beli saham perusahaan yang valuasinya murah
Besar kemungkinan, Anda selaku investor akan memiliki dana yang dialokasikan secara terbatas untuk keperluan investasi. Agar hasil yang diperoleh makin menguntungkan, Pak Lo menyarankan investor pemula maupun berpengalaman membeli saham emiten dengan valuasi yang murah.
Sebab, jika Anda membeli saham yang valuasinya mahal, Anda harus menghabiskan lebih banyak uang. Tak hanya itu, risiko finansial yang dihadapi juga lebih besar saat perusahaan tersebut merugi. Namun, dengan nilai valuasi yang lebih murah, Anda dapat menutupi selisih antara harga beli dan jual tanpa kesulitan yang terlalu signifikan, sehingga keuntungannya juga lebih besar.
7. Berinvestasilah saat situasi sedang buruk
Rasa takut untuk berinvestasi di tengah kondisi pasar modal dan ekonomi global yang fluktuatif bisa menghalangi tekad seorang investor, terlebih dengan potensi kerugian yang menanti. Namun, Pak Lo percaya investor yang baik dan mampu menjadi kaya dari saham justru berani berinvestasi ketika semua orang sedang mencemaskan situasi buruk.
Hal ini dikarenakan harga saham akan jatuh ketika kondisi global sedang tidak baik-baik saja. Setelah membeli saham dengan harga yang lebih murah, Anda bisa menerapkan tips “tidur” yang sudah disebutkan sebelumnya untuk menunggu hingga saham tersebut bertumbuh saat keadaan sudah kembali seperti semula.
8. Ketemu Mercy harga Innova, langsung borong
Tips kaya dari saham Pak Lo yang juga patut disorot adalah langsung mengambil kesempatan untuk membeli saham perusahaan bagus dengan harga murah. Beliau mengibaratkan strategi ini sebagai membeli mobil Mercedes-Benz yang dijual dengan rentang harga Innova.
Jika Anda sampai menemukan saham seperti ini, Anda tidak perlu ragu-ragu menghabiskan uang investasi Anda untuk membelinya selama fundamental dan rekam jejak perusahaan tersebut memang sudah terbukti.
Baca juga: Kriteria Saham Fundamental Bagus dan Daftarnya
9. Jual saham saat harga naik
Sebagian besar keuntungan investasi saham bermuara dari transaksi jual beli di pasar modal, terutama dari segi waktu yang tepat untuk menjualnya. Akan tetapi, kapankah waktu yang ideal tersebut? Pak Lo merekomendasikan Anda tetap menyimpan saham dari perusahaan bagus sampai harganya kembali ke rentang yang normal, atau bahkan lebih tinggi. Dengan kata lain, pastikan Anda menjual saham yang dibeli ketika harganya sudah meningkat.
10. Tetap bersabar
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu kesulitan atau godaan terbesar dari investasi saham adalah keinginan untuk menjualnya ketika harganya sudah naik. Namun, Pak Lo tidak menyarankan Anda langsung menjual saham tersebut saat kenaikan harganya belum signifikan.
Kuncinya, tetaplah bersabar karena harga jualnya masih bisa lebih tinggi. Hal yang sama juga berlaku ketika harga saham dalam portofolio Anda sedang menurun; janganlah terpuruk karena selama fundamentalnya bagus, masih ada kemungkinan harganya akan bertumbuh seiring dengan waktu.
Baca juga: Jika Saham Turun Apa yang Harus Dilakukan?
Pengalaman Kaya dari Saham
Apakah menjadi kaya dari saham itu mustahil, atau masih bisa diwujudkan? Jawabannya, Anda bisa mewujudkan kekayaan tersebut seperti yang telah dibuktikan oleh pengalaman salah satu investor Recompound, yaitu Rico. Rico adalah seorang co-founder perusahaan pemasaran di Indonesia yang telah memperoleh pertumbuhan laba sebesar 30% hingga 40% selama tiga tahun berinvestasi. Apa saja rahasianya?
Semula, ia memutuskan untuk mulai berinvestasi karena uang yang didiamkan di satu tempat saja tetap berisiko mengalami depresiasi akibat inflasi. Sebelum bisa kaya dari saham, ia menghabiskan waktunya belajar tentang seluk-beluk istilah penting dalam dunia investasi saham, mengenali toleransi risiko pribadinya, serta tujuan yang diinginkan dari berinvestasi. Dalam perjuangannya, ia sering mengalami jatuh bangun yang membuatnya harus berhadapan dengan perasaan tidak mengenakkan saat mengalami kerugian.
Namun, sebagaimana proses belajar main alat musik, ia percaya bahwa emosi negatif dari kerugian tidak dapat dihindari jika ingin bangkit. Setelah itu, tetaplah belajar berdasarkan hikmah dari kegagalan tersebut. Proses ini tidaklah instan dan sangat membutuhkan waktu, sehingga ia percaya setiap investor perlu banyak belajar fundamental saham dan tidak membandingkan diri dengan perolehan orang-orang di sekitar mereka agar bisa sukses.
Ternyata, kaya dari saham itu tidaklah mustahil selama Anda mengetahui ilmu dasar yang diperlukan, mulai dari mengenal fundamental perusahaan sampai cara mengelola emosi negatif saat berhadapan dengan kerugian. Namun, Anda bisa mempermudah proses pembelajaran tersebut dengan bantuan jasa profesional, misalnya Recompound.
Jika Anda membutuhkan bantuan perihal mengelola saham, jangan ragu untuk menggunakan jasa Recompound. Jadwalkan demo produk dengan tim Recompound di sini atau langsung isi formulir untuk mulai menggunakan jasa Recompund.id! Sedangkan, untuk informasi lainnya seputar dunia investasi saham, Anda bisa mengunjungi blog Recompound.id.