Saham Mobil Listrik Jelek Semua? Yuk, Simak Penjelasannya!
Banyak yang tertarik dengan saham mobil listrik karena bisa mendukung kelestarian lingkungan, tetapi banyak juga yang beranggapan sebaliknya. Mengapa demikian?
Meningkatnya permintaan untuk solusi transportasi ramah lingkungan serta kecanggihan inovasi terbaru telah menjadikan industri kendaraan listrik salah satu sektor baru yang menarik dalam dunia investasi saham.
Meskipun ada yang menganggap saham mobil listrik termasuk menjanjikan karena tingginya demand menuju net zero untuk mencegah krisis iklim, tak sedikit pula yang menganggap bahwa emiten saham ini kurang bagus untuk dibeli. Nah, apa sih alasannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Alasan Saham Mobil Listrik Dinilai Jelek
Mengapa saham mobil listrik dianggap kurang lukratif? Sederhananya, harga mobil listrik masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan mobil biasa yang menggunakan bahan bakar fosil, terlebih dengan masih sedikitnya jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lokasi-lokasi strategis.
Untuk mengatasinya, pemerintah memberlakukan insentif biaya pembelian kendaraan listrik. Akan tetapi, ketentuan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan insentif tersebut dinilai cukup banyak dan rumit. Karena itu, pergerakan beberapa saham emiten kendaraan listrik stagnan setelah mengalami koreksi harga akibat faktor-faktor yang sudah disebutkan.
Apa yang Membuat Saham Mobil Listrik Menarik?
Di sisi lain, masih banyak yang menganggap saham mobil listrik justru cukup lukratif dan menarik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, popularitas kendaraan listrik sudah bertambah seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap krisis iklim, terlebih ketika Indonesia telah mendorong penggunaan mobil dan motor listrik pada acara bergengsi seperti KTT dan G20.
Selain itu, sumber daya alam Indonesia juga menjadi alasan lain mengapa saham mobil listrik terlihat menjanjikan. Sebab, Indonesia memiliki pasokan nikel, kobalt, dan tembaga yang cukup besar untuk menunjang produksi mobil listrik beserta suku cadangnya. Tingginya minat tersebut tercermin dari meningkatnya penjualan dan pendapatan emiten-emiten penerbit saham kendaraan listrik sejak adanya kemudahan syarat insentif dari pemerintah.
Daftar Emiten Saham Mobil Listrik yang Terdaftar di BEI
Lantas, apa saja saham mobil listrik yang tersedia di bursa efek? Anda dapat menemukan jawabannya di daftar berikut. Namun, perlu diingat bahwa informasi di bagian ini bukanlah ajakan untuk membeli, menjual, atau menahan saham di portofolio Anda.
1. PT Gaya Abadi Sempurna (SLIS)
Berdiri sejak tahun 1996, PT Gaya Abadi Sempurna (SLIS) awalnya hanya berfokus pada produksi komponen elektrik untuk alat-alat rumah tangga. Namun, pada tahun 2022, mereka mulai melakukan diversifikasi dengan perakitan dan penjualan kendaraan listrik bermerek Selis. Sejauh ini, SLIS telah menunjukkan pertumbuhan laba yang baik sejak memasarkan brand Selis.
2. PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX)
Sebagai anak perusahaan dari PT M Cash Integrasi (MCAS), NFCX telah bekerja sama dengan berbagai emiten lain untuk produksi unit kendaraan itu sendiri. Misalnya, NFCX merilis mobil listrik bermerek Volta yang merupakan hasil kolaborasi dengan PT Volta Indonesia dan PT SiCepat Indonesia. Kelak, mereka akan menghadirkan layanan penukaran baterai untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik.
3. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Sejauh ini, PT Indika Energy Tbk (INDY) baru memasuki industri sepeda motor listrik, terbukti dari debutnya motor ALVA ONE pada ajang GIIAS 2022 lalu. Dengan kolaborasi bersama PT Electra Mobilitas Indonesia (ELMI), mereka menargetkan total produksi motor listrik sebesar 100.000 unit. Meski demikian, INDY memiliki rencana untuk memproduksi mobil listrik dalam waktu mendatang.
4. PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA)
PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) tidak hanya terkenal di bidang konstruksi. Justru, emiten ini juga sudah merambah ke sektor kendaraan listrik dengan motor listrik bermerek Gesits atas hasil kerja sama dengan PT Gesits Technologies Indo. Rencananya, mereka akan memberikan dukungan modal untuk pabrik produsen kendaraan listrik di Indonesia agar transisi ke kendaraan ramah lingkungan jadi lebih cepat.
5. PT TBS Energi Utama (TOBA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Berbeda dengan keempat perusahaan sebelumnya, TOBA mendukung peralihan ke kendaraan listrik dengan memproduksi motor listrik bermerek Electrum. Kemudian, mereka menyalurkan lebih dari 500 unit kendaraan tersebut kepada mitra pengemudi Gojek, sedangkan layanan pendanaannya didukung oleh Bank Jago yang merupakan bagian dari ekosistem GoTo. Kelak, TOBA akan memproduksi lebih dari 2 juta unit sepeda motor Electrum untuk masyarakat umum.
Baca juga: Diungkap Bos, Inilah Penyebab Saham GOTO Anjlok!
Sama seperti industri lainnya, saham mobil listrik sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan dari masyarakat dan ketersediaan material untuk kebutuhan produksi. Maka dari itu, bagus jeleknya kembali lagi ke pandangan pribadi Anda. Konten ini sekadar informasi, bukan ajakan untuk membeli, menjual, atau hold saham tertentu.
Jika Anda ingin berinvestasi di sektor ini, tidak ada salahnya meminta pendapat profesional dari ahli saham, misalnya Recompound, agar strategi Anda lebih matang. Penasaran dengan layanan yang ditawarkan? Yuk, jadwalkan demo produk dengan tim Recompound di sini atau langsung isi formulir untuk mulai menggunakan jasa Recompund.id! Sedangkan, untuk informasi lainnya seputar dunia investasi saham, Anda bisa mengunjungi blog Recompound.id.