Cek! Saham Second Liner Terbaik yang Cocok untuk Investasi
Saham second liner bisa menjadi pilihan ketika Anda baru akan mulai investasi saham. Memangnya, apa itu saham second liner dan apa saja contoh produknya?
Saat berinvestasi saham, para investor biasanya akan mengelompokkan saham ke dalam tiga lapisan: first, second, dan third liner. Setiap lapisan ini memiliki karakteristiknya masing-masing. Dari ketiga lapisan tersebut, saham second liner sering kali diartikan sebagai saham dari perusahaan yang masih dalam tahap berkembang.
Namun, bukan berarti saham second liner kalah dengan saham yang lainnya. Berikut penjelasan sekaligus contoh saham second liner untuk Anda.
Apa Itu Saham Second Liner?
Saham second liner adalah produk saham yang nilai kapitalisasinya masih berada di bawah perusahaan blue chip. Indikator saham perusahaan bisa dikategorikan sebagai second liner adalah ketika saham yang diedarkan jumlahnya tidak sebanyak perusahaan-perusahaan di first liner.
Indikator lainnya bisa dilihat dari segi harga. Perusahaan-perusahaan yang berada di kategori second liner ini biasanya memiliki harga yang tak setinggi saham-saham blue chip lainnya. Umumnya, saham-saham di second liner ini pun tergabung dalam indeks IDX SMC Liquid yang dikhususkan untuk perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil.
Daftar Saham Second Liner Terbaik untuk Investasi
Sekali lagi, saham second liner tidak berarti buruk. Ini bahkan bisa menjadi awalan yang bagus jika Anda baru akan mulai berinvestasi mengingat harga sahamnya yang cenderung lebih murah. Berikut adalah beberapa produk saham yang bisa Anda lirik pada 2023. Akan tetapi, penjelasan mengenai produk di bawah ini hanya sebagai informasi dan bukan ajakan untuk membeli, menjual dan/atau hold, ya!
1. Mayora Indah Tbk (MYOR)
Salah satu perusahaan yang menjual saham dengan golongan second liner adalah Mayora Indah Tbk (MYOR). Dikenal sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terbesar di Indonesia, Mayora bisa menjadi pengelola saham yang baik bagi Anda. Harga saham per lembar di perusahaan ini sendiri cukup murah, yaitu Rp2.700,00 per 8 Mei 2023.
2. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
Siapa yang tidak tahu produk-produk Sido Muncul? Perusahaan yang bergerak di bidang jamu tradisional dan farmasi ini telah memasarkan produknya hingga ke mancanegara. Selain itu, nilai utang perusahaan Sido Muncul juga kecil dan cadangan kasnya lebih besar daripada total utangnya.
Kapitalisasi pasar dari saham Sido Muncul (SIDO) sendiri adalah 24,33 triliun per 8 Mei 2023 dan harganya berada pada angka Rp805,00 per lembar. Dengan begitu, Anda tidak perlu budget terlalu tinggi jika ingin membeli satu lot saham (100 lembar) di sini, melainkan cukup siapkan dana senilai Rp80.500,00.
3. Bukit Asam Tbk (PTBA)
Perusahaan berikutnya yang menjual saham di urutan second liner adalah Bukit Asam Tbk. Harga saham PTBA sendiri masih terjangkau untuk Anda yang baru berinvestasi saham. Untuk per lembarnya, siapkan budget Rp3.490,00. Di sisi lain, kapitalisasi pasarnya juga cukup bagus karena mencapai 40,21 triliun pada 8 Mei 2023 ini.
4. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Sebagai salah satu produsen semen terbesar di tanah air, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bisa dibilang sebagai perusahaan dengan saham second liner. Dilihat dari segi harga, saham INTP dibanderol Rp10.175,00 per lembarnya. Namun, market cap-nya hanya 37,46 triliun, lebih kecil dibandingkan perusahaan Bukit Asam Tbk.
5. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ)
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk juga menjadi perusahaan dengan saham kategori second liner. Tidak heran, sebab harga saham per lembar di sini hanya Rp1.480,00 dan kapitalisasi pasarnya tidak lebih dari 17,10 triliun. Meski begitu, PER-nya cukup baik karena sudah mendekati angka 15,06 kali.
6. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Perusahaan semen terbesar berikutnya yang juga turut memperjualbelikan saham kepada khalayak umum adalah Semen Indonesia. Perusahaan BUMN ini didirikan langsung oleh presiden pertama tanah air, Bung Karno, pada 1957.
Perusahaan yang juga dikenal sebagai Semen Gresik ini kemudian mulai listing di bursa efek pada 1991. Meski menjadi produsen semen nomor satu di Indonesia, harga saham SMGR masih bisa dibilang terjangkau. Harga per lembarnya berada di kisaran Rp5.828,00 dengan market cap sebesar 34,55 triliun.
7. Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Aneka Tambang Tbk juga menjadi perusahaan dengan saham second liner yang bisa Anda pertimbangkan berikutnya. ANTM memang telah cukup dikenal, baik dari segi pemasaran produk hingga stabilitas harga sahamnya yang bisa menembus berbagai resesi ekonomi.
Tidak heran, sebab perusahaan ini juga sudah memperluas cakupan pasarnya hingga ke luar negeri, apalagi setelah mendapatkan London Bullion Market Association (LBMA). Harga sahamnya sendiri hanya Rp2.090,00 per lembar, tapi kapitalisasi pasarnya lebih dari 49 triliun.
Bagaimana, saham second liner tidak kalah berkualitas dari yang lainnya, bukan? Nah, jika Anda ingin berinvestasi saham tapi bingung atau tak punya waktu memantau perkembangan produk-produk saham, jadwalkan saja demo produk dengan Recompound.id, perusahaan yang terdiri dari tim investasi profesional. Anda juga bisa langsung menggunakan servis kami dengan mengisi form pendaftaran, ya!